BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan tidak hanya tanggung jawab
pemerintah, tetapi juga tanggung jawab orang tua dan masyarakat. Dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989 Bab I pasal 1
dinyatakan bahwa: “Pendukung dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang terwujud
sebagai tenaga, sarana, dan prasarana yang tersedia dan didayagunakan oleh
keluarga, masyarakat, peserta didik dan pemerintah, baik sendiri-sendiri maupun
bersama-sama”. Hal tersebut mengisyaratkan bahwa peran serta masyarakat dan
orang tua bertujuan mendayagunakan kemampuan yang ada pada orang tua dan
masyarakat bagi pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan, terlebih pada
era otonomi sekolah (Manajemen Berbasis Sekolah) saat ini peran serta orang tua
dan masyarakat sangat menentukan. Dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS), sekolah sebagai lembaga pendidikan formal hidup dari masyarakat, oleh
masyarakat, dan untuk masyarakat. Sekolah jelas bukan sekolah yang berjalan
terisolasi dari masyarakat, melainkan sekolah yang berorientasi kepada
kenyataan-kenyataan kehidupan dan hidup bersama-sama masyarakatnya baik masyarakat orangtua siswa, masyarakat
terorganisasi, atau masyarakat secara luas. Masyarakat memiliki potensi-potensi
yang dapat didayagunakan dalam mendukung program-program sekolah. Untuk itu
agar sekolah dapat tumbuh dan berkembang, maka program sekolah harus sejalan
dengan kebutuhan masyarakat.
Partisipasi masyarakat dan orang tua di
sekitarnya sangat penting. Di satu sisi sekolah memerlukan masukan dari
masyarakat dalam menyusun program yang relevan, sekaligus memerlukan dukungan
masyarakat dalam melaksanakan program tersebut. Dilain
pihak, masyarakat memerlukan jasa sekolah untuk mendapatkan program-program
pendidikan sesuai dengan yang diinginkan. Jalinan semacam itu dapat terjadi,
jika orang tua dan masyarakat dapat saling melengkapi untuk meningkatkan mutu
penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah. .
Partisipasi orang tua dan masyarakat hendaknya diperhatikan oleh pihak sekolah,
khususnya kepemimpinan Kepala Sekolah agar dapat terwujud dan terpelihara
keberadaannya.
Pada akhirnya apabila partisipasi telah terpelihara
dengan baik, maka sekolah tidak akan mengalami kesulitan yang berarti dalam
mengembangkan berbagai jenis program, karena semua pihak telah memahami dan
merasa bertanggung jawab terhadap keberhasilan suatu program yang akan
dikembangkan oleh pihak sekolah.
Dengan sendirinya agar semua
terpelihara dengan baik, maka harus ada komunikasi timbal balik antara sekolah
dengan semua pihak yang berkepentingan, terutama masyarakat setempat dan orang
tua murid, sehingga sekolah, masyarakat dan orang tua merupakan satu kesatuan
yang utuh dalam menyelenggarakan proses pendidikan yang
bermutu di sekolah. Melalui upaya-upaya yang dilakukan
pihak sekolah diharapkan masyarakat dan orang tua murid dapat berpartisipasi
aktif dan optimal dalam proses pendidikan di sekolah. Hal ini berarti bahwa
pemberdayaan masyarakat harus menjadi tujuan utama dan peran serta masyarakat
bukan hanya pada stakeholders, tetapi menjadi bagian mutlak dari sistem
pengelolaan. Hal ini jelas menggambarkan bahwa sekolah dalam menyelenggarakan
pendidikan hendaknya melibatkan masyarakat dan orang tua murid.
B. Rumusan
Masalah
Permasalahan tentang peran orang tua dalam mendukung keberhasilan
program sekolah dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah dapat dirumuskan
sebagai berikut:
1.
Bagaimanakah peran serta orang tua dalam pembelajaran.
2.
Bagaimana peran serta orang tua dalam perencanaan pengembangan sekolah.
3.
Bagaimana peran serta orang tua dalam pengelolaan kelas.
4. Bagaimana upaya-upaya
yang dilakukan sekolah untuk meningkatkan peran serta orang tua dalam mendukung
proses keberhasilan sekolah dalam rangka MBS.
BAB II
PEMBAHASAN
Orang tua adalah salah satu mitra
sekolah yang dapat berperan serta dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah.
Melalui orang tua kegiatan belajar anak di rumah dapat dipantau. Bahkan orang
tua dapat menjadi bagian dari paguyuban para orang tua siswa yang dapat memberi
masukan dan dukungan dalam merencanakan pengembangan sekolah.
Keterlibatan orang tua selain sebagai
bentuk kepedulian terhadap kemajuan pendidikan anak, juga sebagai bentuk
partisipasi mereka dalam sistem manajemen sekolah. Pada konsep MBS, orang tua
dapat terlibat secara aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan
kemajuan dan perkembangan sekolah dalam mewujudkan akuntabilitas sekolah. Peran
serta itu dapat terjadi dalam pembelajaran, perencanaan pengembangan sekolah,
dan pengelolaan kelas.
A.
Peran
Serta Orang Tua dalam Pembelajaran
Orang
tua tidak saja membantu belajar anak di rumah, bisa juga dilakukan di sekolah.
Bahkan kalau perlu orang tua yang memiliki pengetahuan dan keahlian khusus,
misalnya ahli dalam musik atau seni rupa, dengan koordinasi yang baik dengan
pihak sekolah, para orang tua ini bisa saja membantu mengadakan proses
pembelajaran musik dan seni rupa pada ekstrakurikuler di sekolah.
Sebagaimana
dinyatakan Tim Penulis Paket Pelatihan Awal MBS untuk Sekolah dan Masyarakat
(2003 : 2-7), para pakar sepakat bahwa ada tujuh jenis peran serta orang tua
dalam pembelajaran.
1.
Hanya sekedar pengguna jasa pelayanan pendidikan yang tersedia. Misalnya, orang
tua hanya memasukkan anak ke sekolah dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak
sekolah.
2.
Memberikan kontribusi dana, bahan, dan tenaga, misalnya dalam pembangunan
gedung sekolah.
3.
Menerima secara pasif apa pun yang diputuskan oleh pihak yang terkait dengan
sekolah, misalnya komite sekolah.
4.
Menerima konsultasi mengenai hal-hal yang terkait dengan kepentingan sekolah.
Misalnya, kepala sekolah berkonsultasi dengan komite sekolah dan orang tua
murid mengenai masalah pendidikan, masalah pembelajaran matematika, dll. Dalam
konsep MBS hal yang keempat ini harus selalu terjadi.
5.
Memberikan pelayanan tertentu. Misalnya, sekolah bekerja sama dengan mitra
tertentu seperti Komite Sekolah dan orang tua murid mewakili sekolah
bekerjasama dengan Puskesmas untuk memberikan penyuluhan tentang perlunya
sarapan pagi sebelum sekolah, atau makanan yang bergizi bagi anak-anak.
6.
Melaksanakan kegiatan yang telah didelegasikan atau dilimpahkan sekolah.
Sekolah, misalnya, meminta komite sekolah dan orang tua murid tertentu untuk
memberikan penyuluhan kepada masyarakat umum tentang pentingnya pendidikan atau
hal-hal penting lainnya untuk kemajuan bersama.
7.
Mengambil peran dalam pengambilan keutusan pada berbagai jenjang. Misalnya
orang tua siswa ikut serta membicarakan dan mengambil keputusan tentang rencana
kegiatan pembelajaran di sekolah, baik dalam pendanaan, pengembangan dan pengadaan
alat bantu pembelajarannya.
B. Peran
Serta Orang Tua dalam Perencanaan Pengembangan Sekolah
Dalam
perencanaan pengembangan sekolah, orang tua merupakan salah satu peran penting.
Orang tua dapat berperan serta dalam meyediakan
dana, prasarana dan sarana sekolah sebagai upaya realisasi program-program
sekolah yang telah disusun bersama. Orang tua yang memiliki pendidikan,
pengetahuan, dan keterampilan khusus dapat berperan serta dalam membantu
sekolah seperti pada bidang proses pembelajaran, pengelolaan persekolahan, dan
pengelolaan keuangan sekolah. Orang tua siswa dapat berperan serta dalam
perencanaan pengembangan sekolah.
Misalnya saja ada orang tua siswa
yang kebetulan seorang dokter. Sebagai dokter tentunya sangat memahami betul
apa itu arti hidup sehat, terutama bagi anak-anak di sekolah. Dia dapat
memberikan masukan yang berharga dalam perencanaan pengembangan sekolah,
terutama berkaitan dengan peningkatan mutu layanan Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), penataan warung jajan sehat bagi anak-anak, serta pengaturan kamar mandi
dan toilet sekolah yang sehat. Keterlibatan orang tua siswa tersebut dalam
perencanaan pengembangan sekolah yang berkaitan dengan kesehatan, tentu sangat
menguntungkan sekolah dan peserta didik.
Banyak
cara yang dapat ditempuh orang tua siswa dalam perencanaan pengembangan sekolah.
Orang tua dapat datang ke sekolah tanpa/dengan undangan sekolah yang mengundang.
Sekelompok orang tua mengadakan pertemuan di luar sekolah untuk bersama-sama
membahas dan memberikan masukan untuk peningkatan mutu sekolah, hasilnya kemudian
diserahkan kepada sekolah.
C.
Peran
Serta Orang Tua dalam Pengelolaan Kelas
Keterlibatan
orang tua siswa dalam pengelolaan kelas memiliki arti yang sangat luas bukan
berarti orang tua turut masuk ke kelas dan campur tangan mengurusi tempat duduk
siswa, memindah siswa yang suka mengganggu temannya di kelas, dan sebagainya.
Tetapi, pengaturan kelas dapat dilakukan berdasarkan masukan dengan dan/atau
kompromi dengan para orang tua.
Misalnya,
dalam hal isi dan penataan pajangan kelas, serta pengaturan tempat duduk dan
kenyamanan kelas. Untuk mengetahui kebutuhan kelas yang menunjang proses
belajar di kelas sudah tentu Anda harus mengenali jenis peran serta orang tua
dalam pengelolaan kelas, mencatat keadaan sekarang, dan kondisi yang
dikehendaki, serta menemu-kenali hambatan-hambatan yang dihadapi.
D.
Upaya-Upaya
yang dilakukan Sekolah untuk Meningkatkan Peran Serta Orang Tua dalam Mendukung
Proses Keberhasilan Sekolah dalam Rangka MBS
Sangat
penting bagi sekolah untuk menjalankan peranan kepemimpinan yang aktif dalam
menggalakkan program-program sekolah melalui peran serta aktif orang tua dan
masyarakat. Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam mengupayakan
partisipasi orang tua dan masyarakat terhadap keberhasilan program sekolah,
diantaranya:
1.
Menjalin Komunikasi yang Efektif dengan Orang Tua dan Masyarakat
Partisipasi orang tua dan masyarakat akan tumbuh
jika orang tua dan masyarakat juga merasakan manfaat dari keikutsertaanya dalam
program sekolah. Manfaat dapat diartikan luas, termasuk rasa diperhatikan dan
rasa puas karena dapat menyumbangkan kemampuannya bagi kepentingan sekolah.
Jadi prinsip menumbuhkan hubungan dengan masyarakat adalah saling memberikan
kepuasan. Salah satu jalan penting untuk membina hubungan dengan masyarakat
adalah menetapkan komunikasi yang efektif. Ada beberapa pendekatan yang dapat
digunakan untuk membangun komunikasi dengan orang tua dan masyarakat, yaitu:
a.
Mengidentifikasi orang-orang
kunci, yaitu orang-orang yang mampu mempengaruhi teman lain.
b.
Melibatkan orang-orang kunci
tersebut dalam kegiatan sekolah, khususnya yang sesuai dengan minatnya.
c.
Memilih saat yang tepat,
2.
Melibatkan Masyarakat dan Orang Tua dalam Program Sekolah
Pepatah “Tak senang jika tak kenal” juga berlaku dalam hal ini. Oleh
karena itu sekolah harus mengenalkan program dan kegiatannya kepada masyarakat.
Dalam program tersebut harus tampak manfaat yang diperoleh masyarakat jika
membantu program sekolah. Untuk maksud diatas, sekolah dapat melakukan:
a. Melaksanakan program-program
kemasyarakatan
b. Mengadakan open house yang memberi
kesempatan masyarakat luas untuk mengetahui program dan kegiatan sekolah.
c. Mengadakan buletin sekolah atau majalah
atau lembar informasi yang secara berkala memuat kegiatan dan program sekolah,
untuk diinformasikan kepada masyarakat.
d. Mengundang tokoh untuk menjadi pembicara
atau pembina suatu program sekolah
e. Membuat program kerja sama sekolah dengan
masyarakat,
3.
Memberdayakan Dewan Sekolah
Keberadaan Dewan Sekolah akan menjadi penentu dalam pelaksanaan
otonomi pendidikan di sekolah. Melalui Dewan Sekolah orang tua dan masyarakat
ikut merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pengelolaan pendidikan di
sekolah. Untuk meningkatkan komitmen peran serta masyarakat dalam menjunjang
pendidikan, termasuk dari dunia usaha, perlu dilakukan antara lain dengan upaya
sebagai berikut:
a. Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan tentang pendidikan
terutama ditingkat sekolah.
b. Selanjutnya program imlab swadana,
c. Mengembangkan sistem sponsorship bagi kegiatan pendidikan.
Melalui upaya-upaya yang dilakukan pihak
sekolah dalam meningkatkan partisipasi masyarakat dan orang tua dalam mendukung
program-program sekolah dapat teroptimalkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sekolah diharapkan mampu menggali dan mengelola semua jenis
partisipasi orang tua dan masyarakat dalam mendukung keberhasilan
program-program sekolah sesuai dengan kebutuhan masing-masing, baik berupa
patisipasi buah pikiran, tenaga, harta benda, keterampilan maupun partisipasi
sosial. Upaya meningkatkan partisipasi orang tua dan masyarakat, maka diperlukan
hubungan dan kerjasama yang harmonis antara sekolah dan masyarakat serta
mempunyai kemampuan majerial dan tenaga yang profesional untuk menciptakann
program-program sekolah yang berkualitas.
Judul “peran serta orang tua”
Nama anggota :arfiani,dewi nur kholifah, tesa, belki
Makalah ini sangat membantu seksamanya.
BalasHapus